Beberapa hari ini saya menerima banyak curhat, masalah utamanya adalah keinginan untuk move on tapi yang selalu gagal. Definisi move on sendiri ada banyak, tergantung situasinya. Ada yang berusaha move on setelah menjalani hubungan, ada yang ingin move on karena sudah tidak tahan menjadi secret admirer, atau ada juga yang ingin move on dari cita-cita dari keinginan yang tidak sampai. Move on tidak selalu tentang masalah hubungan percintaan, intinya move on sih tentang melangkah ke depan, melanjutkan hidup menjadi lebih baik, mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi sebelumnya, dan mengikhlaskan apa yang terjadi.
Berhubung saya berbicara di kalangan remaja, urusan move on tidak jauh-jauh dari urusan relationship entah itu cuma teman atau yang pernah serius. Ada banyak situasi berbeda yang pernah saya alami dan mengharuskan saya untuk move on. Selain itu, ada cara yang berbeda-beda juga dalam menjalankan misi move on. Ada teman yang berpendapat move on itu ketika kamu tidak mengungkit-ungkit lagi permasalahan tersebut, menutupnya rapat-rapat. Di sisi lain juga ada teman yang berpendapat kalau ketika kamu sudah ikhlas dan move on adalah ketika kamu bisa berbagi cerita tersebut kepada teman-teman tanpa beban.
Dari pendapat di atas tidak ada yang salah, memang setiap orang menyikapinya berbeda-beda. Ada saat saya memang ingin menutup rapat-rapat karena saya menganggap itu sebuah kegagalan yang tidak perlu diceritakan, ada saat juga ketika saya justru ingin bercerita (seperti yang saya lakukan saat ini) karena saya merasa ada pelajaran yang bisa diambil dari suatu problema dan bisa berbagi kepada teman yang lain, simpelnya karena saya tidak ingin teman-teman jatuh di lubang yang sama.
Kalau ditanya kamu pernah move on dari masalah apa aja sih ? Ya berbagai macam masalah, ada yang tentang urusan perasaan, pertemanan, dan keinginan. Berbicara tentang masalah perasaan, saya biasanya merasa harus move on ketika perasaan ini berubah menjadi perasaan bersalah, dimana urusan perasaan terlalu menguasai pikiran dan mau tidak mau saya harus membuangnya jauh-jauh karena jika diteruskan tidak akan baik.
Ada juga situasi move on ketika saya merasa “buat apa saya harus berada pada situasi seperti ini terus-menerus?” Di lain waktu saya juga pernah menghadapi situasi ketika saya merasa sedih karena tidak mendapatkan apa yang saya inginkan, saya memutuskan untuk move on, saya merasa masih ada banyak cara untuk meraih keinginan dan cita-cita, dan toh kegagalan bukan akhir dari perjuangan.
Jadi bagaimana cara saya menyikapi situasi yang berbeda-beda di atas ? Berbicara tentang perasaan, cara terbaik untuk move on bagi saya adalah teman dan kesibukan. Tidak ada salahnya bercerita kepada teman, dari teman bisa mendapat motivasi dan setidaknya kita merasa tidak sendiri. Nah, setelah mendapat motivasi langkah selanjutnya memutuskan bagaimana kamu bersikap ke orang tersebut. Untuk urusan ini, saya biasanya bersikap chill alias kalem aja. Mungkin tidak bisa sedekat sebelumya tapi tidak berarti memusuhi, dan berinteraksi secukupnya. Akan lebih baik lagi, kalau bisa saling bekerja sama dalam hal yang positif dengan catatan jangan mengungkit-ungkit masalah yang dulu pernah terjadi.
Tapi bagaimana kalau move on dari suatu masalah pertemanan ? Jujur, bagi saya sebenarnya tidak ada kata move on dari pertemanan, yang ada move on dari masalah yang timbul di antara kedua belah pihak. Kalau tentang pertemanan cara yang terbaik adalah meluruskan masalah dan saling memaafkan. Berteman kembali, melupakan apa yang terjadi sebelumnya, dan saling memperbaiki diri.
Nah, berbeda lagi kalau move on dari suatu keinginan atau cita-cita. Singkatnya, saya selalu percaya di setiap kegagalan kita dalam melaksanakan rencana utama, pasti ada rencana cadangan yang tidak kalah baik nya dari rencana yang pertama. Saya percaya pasti semua ada jalan alternatifnya kok, google maps aja bisa masa kamu enggak ? (oke ini lame jokes)
Untuk situasi dan cara move on yang lebih detail saya serahkan kepada co-author di bawah. Check it out !
Pojok Co-Author
Co-author 1 (@fitrinap)
Apa sih yang pertama kali kalian pikirkan ketika mendengar kata move on?
Yupss... tentunya salah satu kata yang muncul dalam otak kita adalah mantan. Mantan itu bagian dari masa lalu kita yang dulunya pernah merajut kasih bersama. Namun yang namanya pertemuan pasti ada perpisahan. Perpisahan dengan mantan mungkin membuat sebagian orang merasa galau dan larut dalam kesedihan apabila perpisahan tersebut sebenarnya tidak diinginkan seperti adanya orang ketiga dalam hubungan, apalagi kalau orang ketiganya sahabatmu sendiri, bisa dibayangkan sendiri rasanya bagaimana.
Di sini saya akan memberi beberapa tips supaya bisa move on berdasarkan pengalaman saya. Sukses tidaknya move on itu tergantung dari diri sendiri, harus diniati dari dalam diri untuk benar -benar ingin move on. Yang pertama yang harus kamu lakukan adalah jangan sampai kalian menjadikan mantanmu sebagai sahabatmu, buang jauh - jauh pikiran bahwa jika sudah putus kalian masih bisa bersahabat dengan mantan kalian, karena hal itu dapat membuat kamu gagal move on dan bisa jadi baper lagi. Yang kedua ingatlah semua keburukan yang pernah dilakukan oleh mantanmu, dan kamu harus merasa bahwa dirimu lebih berharga sehingga kamu tidak sepantasnya mendapat keburukan dari mantan kamu.
Yang ketiga kamu harus putuskan (block) semua akun dan kontak mantan supaya tidak ada pemberitahuan mengenai kabar apapun tentang sang mantan. Yang keempat, kamu bisa refreshing bersama teman - teman kamu, rencanakan liburan bersama teman - teman kamu, buatlah setiap moment bersama teman-temanmu menjadi sangat berarti bagi kamu. Yang kelima, cari kesibukan yang bisa membuat kamu gak kepikiran mantan kamu. Semisal kamu ikut organisasi, kegiatan keagamaan, shopping, olahraga dll.
Yang terakhir, kamu mencari pasangan baru. Dengan pasangan baru, kamu bisa berhenti memikirkan mantan kamu dan tentunya belajar dari pengalaman sebelumnya agar hubungan kalian menjadi langgeng. Namun dari beberapa tips yang saya sampaikan di atas, semua tergantung dari diri masing-masing. Hal yang perlu saya tekankan agar sukses move on adalah niat dari dalam diri sendiri untuk move on. Ingat, dirimu dan waktumu terlalu berharga hanya untuk sekedar menggalaui mantan. Selamat mencoba !
Co-author 2
Move on? Kalo ngomongin masalah move on sih aku ada beberapa pengalaman yang bisa aku bagi. Ya susah susah gampang sih move on tuh. Ya dulu pernah sih tiba-tiba ditinggal sama doi nggak tau juga alesannya kenapa kok tiba-tiba bisa ditinggal gitu, sedih sih... soalnya pas itu lagi deket-deketnya. Terus selang beberapa waktu dianya udah jadian sama cowok lain tambah deh penderitaan, tapi ya mau gimana lagi emang yang di atas paling tau buat kita. Setelah tau dia jadian sama cowok lain rasanya tuh kayak diiris nih hati (alay dikitlah wkwk) tapi aku nggak mau nyalahin dia juga sih dan aku memutuskan buat move on.
Yap move on nggak susah-susah amat kok, kalo kamunya ikhlas sih hehe.. salah satu cara biar bisa move on yang mutakhir tuh temen. Temen tuh emang paling pengertian bro, ya walaupun mereka juga yang paling bangke. Kalo aku sendiri sih selama masih ada temen everything is okay. Soalnya mereka tuh mood booster banget jadi bisa lupa deh sama yang lalu lalu, temen juga bisa jadi tempat cerita dan banyak saran yang baik berasal dari temen.
Terus kalo pengen move on gausah stalking doi dulu deh daripada tambah galau ntar akhirnya, apalagi kalo liat doi dah jadian sama cowok lain galaunya gak bakal hilang bro. Terus satu cara paling ampuh bro turn back to Allah. Yap itu cara paling ampuh yang aku tau Allah tau yang terbaik buat kita bro mending serahin semuanya aja ke Allah terus fokus dulu buat masa depanmu, mikirin masalah doinya nanti aja bro kalo udah mapan udah siap baru tuh minta restu bapaknya bukan restu doi lo yaa.
Kalau ditanya efek yang dirasain setelah move on yang paling kerasa tuh ga ada galau lagi masalah cinta-cintaan waktu galau-galaunnya bisa buat hal lain yang berguna dan bisa punya waktu lebih buat temen keluarga sama lingkungan. Ya buat sementara jadi jofisa dululah jomblo fii Sabilillah. Ya mungkin itu aja sih pengalamanku soal Move On nggak susah kok penting kaliannya ikhlas dan punya niat kuat buat moving on.
EPILOG
Singkat cerita move on itu tentang mengikhlaskan, memaafkan, dan melanjutkan hidup. Saya percaya bahwa masalah yang datang dan pergi itu semua sudah ada yang mengatur. Jika kita tidak dihadapkan suatu situasi sulit kita juga tidak akan mengerti bagaimana harus tetap bertahan dan semua itu bagian dari proses pendewasaan. Sibukkan diri dengan hal-hal positif, lama-lama juga akan terlupakan dan percayalah kalau ada rencana yang lebih baik untuk kamu, semua sumber kegalauan dan kesedihan itu sebenarnya sugesti dari dalam diri sendiri, jadi dibikin enjoy aja :)
Sekian.
aduh aku terharu
ReplyDelete