Definisi menjadi lebih feminin itu gimana sih ? Saya sebenarnya juga tidak terlalu paham. Mungkin definisinya lebih mengarah ke pintar dandan dan being well-dressed. Jujur saya bukan tipe perempuan yang “feminin” banget kalau mengacu pada definisi di atas. Dulu saya tidak terlalu paham kenapa teman-teman saya menghabiskan kuota hanya untuk mendownload make up tutorial atau rela tidak jajan dan menabung untuk membeli make up. Jujur saya tipe perempuan yang lebih sering menghabiskan waktu untuk melihat review gadget terbaru atau tren tentang teknologi, make up tutorial ? Wah muncul di timeline youtube saja enggak.
Tapi lama-kelamaan saya sadar kalau saya mulai “terasing” dari forum perempuan kalau sudah berbicara tentang make up, skin care, dll. Ketika ditanya, “skin care routine mu apa ?” saya cuma bisa diam seribu bahasa. Boro-boro tau make up, saya ke sekolah aja pakai pelembab sering lupa. Pikir saya sih kulit saya tidak bermasalah, jadi buat apa ?
Nah, setelah punya mindset yang demikian, entah kenapa karena faktor hormonal dan usia, kulit saya mulai “rewel”. Awalnya saya cuek-cuek aja, tapi lama-lama risih juga. Apalagi setelah itu saya sering dikomentari teman-teman (terutama teman cowok). Risiko berteman sama cowok memang harus siap mental dikomentari tentang fisik, walaupun kalau mereka ditanya tentang skin care dan make up gak akan mengerti, yang penting bagi mereka estetika entah bagaimana caranya (kadang di situ saya suka sedih).
Pertama dikomentari saya cuek aja, toh saya nyamannya begini peduli amat sama komentar orang. Tapi ternyata gak cuma satu orang yang komentar, jadi lumayan beban mental juga di dalam. Ada yang komentar tentang wajah, kulit, kenapa kamu ga pakai make up ? Kenapa kamu suka pakai kerudung langsungan ? bla...bla..bla...
Kejadian di atas kurang lebih terjadi pada rentang waktu 2017. Akibat dari banyak permintaan orang, saya akhirnya juga termotivasi. Jadilah 2018 saya membuat resolusi, untuk bisa lebih mengerti make up dan fashion dan menjadi perempuan yang lebih feminin dengan definisi di atas.
Saya yang awalnya hobi lihat review gagdet berubah haluan menjadi penyimak make up dan skin care yang ada, history browser saya yang biasanya berisi berita berubah menjadi alamat laman para beauty blogger, dan saya jadi lebih sering rumpi dengan teman-teman perempuan saya bertanya-tanya tentang urusan estetika dan segala isinya.
Singkat cerita, dengan dukungan dari teman-teman saya, saya mulai membeli produk-produk dasar. Saya mulai memilah skin care yang cocok untuk tipe kulit saya, untuk informasi aja dari 3 tipe kulit (kering, kombinasi, berminyak) Saya cenderung ke tipe kulit kering. Beberapa saat saya baru sadar, kalau ternyata masalah breakout saya disebabkan karena kulit saya yang kering tidak memperoleh perawatan yang maksimal. Saya juga baru tahu kalau khusus untuk kulit kering butuh produk pelembab lebih dari 1 produk, istilah kerennya multi-layers skin care.
Setelah membaca banyak referensi, kulit saya cocok menggunakan metode 10 steps korean make up (pusing kan banyak banget) Beruntung ada produk lokal yang mendukung dan harganya cukup masuk kantong pelajar. Untuk skin care bagian wajah saya kurang lebih memakai 9 jenis produk dari 10 yang seharusnya disarankan (minus essence karena itu perawatan tambahan untuk yang berusia 25 tahun ke atas ), tapi untuk urusan skin care itu tidak harus mengikuti aturan bakunya, yang jelas disesuaikan dengan kondisi kulit dan usia. Jangan berpikir juga 8 produk dipakai sekaligus, ada yang penggunaanya hanya satu/dua minggu sekali (seperti face mask), 2 hari sekali (serum), waktu pagi (sun screen), dan setelah pemakaian make up saja (face mist). Jadi rutinitas saya setelah seharian adalah : micellar water-face wash-toner-booster-moisturizer (Cuma 5 kok 😂) Oiya, untuk urusan skin care saya belum pernah sama sekali ke salon, klinik kecantikan, atau dokter kulit, jadi benar-benar merawat kulit dengan cara otodidak hehehe...😁
produk skin care untuk bagian wajah |
Untuk bagian body skin care saya Cuma pakai 3 produk aja itu kadang saya sering lupa pakai. Intinya kala untuk badan pakai body lotion dan bio oil untuk bagian tertentu (seperti lutut dan siku).
body skin care products |
Nah bagaimana dengan make up saya ? Wah untuk urusan make up saya Cuma tau dasarannya aja, belum sampai yang full make up. Untuk daily make up saya memakai : BB Cream, Cream blush, lip balm, lip cream/lip tint, dan mascara.
daily make up |
Untuk full make up saya baru belajar untuk memakai contour, eye shadow, highlighter, dan cara menggunakan kuas dengan benar. Tapi untuk saat ini saya masih bertahan di daily make up saja.
sedang belajar full make up |
Mungkin teman-teman berpikir kalau saya sudah belajar banyak, hanya mengingatkan saja di antara teman-teman perempuan saya masih tergolong noob untuk urusan ini, jadi ini hanya sebagian kecil saja. Untuk urusan keuangan ehem.. ehem.. saya selama 2018 ini telah menghabiskan kurang lebih hampir 750k rupiah (sampai di sini saya benar-benar ingin menangis). Memang benar ternyata barang-barang kecil di atas adalah godaan yang berat bagi perempuan. Sekali berbelanja mungkin hanya 50k, 100k, paling banyak 200k, tapi setelah diakumulasi hmm... saya setelah ini sebaiknya berhemat. Beruntung make up jangka waktunya agak lama (walaupun ada beberapa yang cepat habis seperti produk pelembab).
Orang tua saya lebih membebaskan untuk berkreasi tapi tetap mengingatkan saya untuk berpenampilan yang selayaknya untuk usia saya dan kalau ingin membeli yang kamu inginkan, beli pakai uang sendiri :v
Saya menyebutkan nominal di atas bukan bermaksud pamer, toh teman-teman saya sebagian besar pakai brand yang lebih mahal juga, tapi untuk teman-teman terutama teman cowok yang suka komentar, lain kali ikutan menyumbang ya jangan komentar doang XD.
Terlepas dari itu semua, saya tetaplah Hanak yang kadang cuek dan berpenampilan senyamannya, saya lebih sering bare face (tidak memakai make up) daripada memakai, Make up hanya untuk event-event tertentu.
Make up saya natural kok, no make up make up look abaikan muka saya😂 |
Terlalu sering memakai make up juga tidak terlalu baik untuk kesehatan kulit wajah terutama usia remaja yang masih rentan dengan breakout. Saran saya sih sebelum belajar make up, selesaikan dulu urusan skin care yang tepat untuk kulit masing-masing. Nah untuk teman-teman, feel free buat memberi rekomendasi, saran, atau tanya-tanya (tapi ya pengetahuan saya masih sebatas itu aja sih). Hehehe...
Sekian.
huhu dah ga inget :"(
ReplyDelete